Kamis, 25 Agustus 2011
Wahai Calon Imamku Yang akan Bertahta Dihatiku
Diposting oleh Rindu Setiyo Rini di 00.38 0 komentar
Label: Hope (2)
Selasa, 23 Agustus 2011
Karena Jodoh Cinta Itu Masih Gaib
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
============================
--*****-------------***********--
Dia dikirim olehNya untuk mewarnai duniaku.
Dia adalah "Hadiah Special" dariNya..
Dia bukan malaikat,
Dia tak sempurna tapi karena itulah aku menyayanginya...
Puisi ini untuk calon suamiku, dan ini Special untukmu saudaraku...
--------------------------------------------------------------------------
Aku berjumpa denganya, Sahabat yang bijaksana Merangkai kata bak mutiara, Hingga aku mengenalnya dan,...Mencoba menulis suara.
Kadang, kita tak menyadari. Bahwa kita punya harta berharga. Kita punya ukhuwah yang istimewa dan berbeda. Ukhuwah yang menjadikan jiwa-jiwa yang saling berjauhan terasa dekat di hati. Ukhuwah yang menggoreskan seulas senyum dikala hati kadang sedang gundah, dan ukhuwah yang membuat kita teringat akan sahabat dalam tiap doa kita walau mungkin tak pernah jumpa. Indahnya ukhuwah, membuat kita selau mengingat saudara kita yang menderita di belahan dunia lain di sana.
Dan engkau ukhti, seperti para sahabatku, Guardian Angel-ku , ukhti-pun menduduki tahta istimewa dalam hati. Ukhti yang mengajarkan padaku, apa itu indahnya PERJUANGAN. Ukhti yang membuat saya tersenyum dan mencoba untuk tetap tegar. Ukhti masuk dalam hatiku dengan lembut dan perlahan, kemudian berkata,"Yaa ukhti, adakah saya boleh tinggal..?"
Tentu boleh ukhti, tentu ! Andai ukhti tahu, bahwasanya ukhti adalah guru bagi saya. Ukhti dikirim oleh Allah Azza wa Jalla untuk menegur saya dengan lembut, mengingatkan saya dengan penuh kasih sayang. Ukhti menguatkan langkah saya untuk tetap istiqomah di jalanNya.
Saya merasa kaya, dengan adanya banyak SAHABAT dalam kehidupan saya. Saya merasa senang karena dunia saya bak pelangi yang indah. Indah karena perbedaan dalam hati yang satu...
Karena jodoh kita masih ghaib, maka...tetaplah menjaga beningnya hati dan kesucian jasadmu. Ku harap Allah akan memegangmu erat, dan malaikat-malaikat menjagamu ketat, tak hanya membuatmu baik-baik saja tapi supaya kau mendapatkan yang TERBAIK dalam hidup.
Percayalah.., ATURAN dari AR-RAHIM ITU AKAN MEMBUAHKAN SUATU HAL YANG INDAH PADA WAKTUNYA....
Bahwa mungkin perlu bagi kita untuk merahasiakan nama orang yang kita cintai ketika kita tertarik padanya. Menjaga dalam keikhlasan hati, menjaga dalam kesucian khayalan, menjaga dalam ungkapan lisan, dan menjaga dalam ekspresi diri. Seperti fathimah dan 'Ali, saling mencintai dalam kerahasiaan yang paling rapat, kepasrahan paling kuat, dan ikhtiar paling suci yang menemukan jalannya...dengan karunia Allah! Jika kita berhusnuzhan padaNya...karena cinta harus dijaga kesehatannya dari setiap penyakit yang mencoba menungganginya. Penyakit yang datang dari syaithan, syahwat maupun syuhbat.
Dua remaja di singsingan fajar risalah, Fathimah Az Zahra dan Sayidina Ali mencontohkan bagaimana cinta hidup dengan sehat, tanpa penyakit yang menggangu kekhusu'an. Ia menjadi RAHASIA HATI, simpati, ketertarikan, kontrol diri, doa, dan harapan. Saking rahasianya, sampai syaithan pun tidak tahu. Subhanallah..Allahu Akbar..!
Masih ingatkan kisah tentang mereka???
Suatu hari, Fathimah berkata dengan lembut pada 'Ali, suaminya. "Tahukah engkau, sebelum menikah denganmu, ada seorang laki-laki yang aku sukai." maka berubahlah raut wajah 'Ali. Dia kemudian balik bertanya,"Apa kau menyesal menikah denganku?" demi mendengar itu, Fathimah tersenyum kemudian menjawab,"Tidak! karena laki-laki itu adalah engkau."
So sweet kan?
Begitupun, saat Muhammad bin 'Abdullah ditanya, maukah ia menikah dengan Khadijah, ia berkata segera,"Bagaimana caranya?". Perhatikanlah intonasi penuh antusiasme ini. Cinta telah tumbuh dan bersemi padanya. Persis seperti siratan makna sabdanya bertahun-tahun kemudian:"Tiada terlihat, bagi dua orang yang saling mencintai...yang seperti pernikahan."(HR. ibnu Majah).
Saat kemampuan menikah belum di tangan, biarlah cinta berekspresi menjadi kesholehan, perbaikan diri dari hari demi hari. Karena janji Ilahi telah terukir di pelataran wahyu: Kesholehan menjumpai kesholehan dan kebusukan menjumpai kebusukan.
Bagiamana dengan saling mencintai dengan berkomitmen tidak pacaran? Tetap saja ada yang tumbuh tidak sehat, tetapi paling tidak hal itu bisa diminimalkan sedikit mungkin. Apalagi jika tetap berada dalam satu lingkungan yang keterjangkauan komunikasinya tinggi. Kecuali beberapa yang sangat sedikit jumlahnya. Jebakan-jebakan syaithan terlalu rumit untuk kita pahami terlebih dahulu hingga kita punya solusi dan prevensi ( pencegahan ).
Sejak zaman Adam dan Hawa, hanya kata taqwa, termasuk taqwa dalam interaksi, yang bisa meredakan makar syaithan.
"Dan hendaklah mereka menjaga kesucian dirinya, orang-orang yang belum mampu menikah, hingga Allah mengayakan mereka dengan karuniaNya..."(An Nur 33).
Karena Jodoh Cinta Itu Masih Gaib..., Maka tak perlu engkau resah dan gundah saudaraku. Karena jodohmu pasti akan datang..Yakinlah. Tulang rusukmu tidak akan tertukar dan jodoh itu tidak pernah kehabisan stok. Dunia ini digelar begini lebar dari ujung barat hingga ujung timur. Satu saat pasti akan kau temui. Yang perlu kau lakukan saat ini adalah penuhilah waktumu yg tersisa ini untuk terus memperbaiki diri, menjaga kesucian jasad lahir dan batin, serta bertaaruf kepadaNya. Ingat..jodohmu berbanding lurus dengan kualitas dirimu !
Bahkan, tak perlu pula engkau berkata,"Dinda, tunggu aku 3 tahun lagi..!"
Apalah perlunya menjanji yang tak pasti. Tak diminta pun, bidadari pasti menanti. Dan, lelaki langit akan datang dengan cahaya...
Barakallahufikum..semoga bermanfaat
wassalamualaikum
---------------------
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
============================
--*****-------------***********--
Dia dikirim olehNya untuk mewarnai duniaku.
Dia adalah "Hadiah Special" dariNya..
Dia bukan malaikat,
Dia tak sempurna tapi karena itulah aku menyayanginya...
Puisi ini untuk calon suamiku, dan ini Special untukmu saudaraku...
--------------------------------------------------------------------------
Aku berjumpa denganya, Sahabat yang bijaksana Merangkai kata bak mutiara, Hingga aku mengenalnya dan,...Mencoba menulis suara.
Kadang, kita tak menyadari. Bahwa kita punya harta berharga. Kita punya ukhuwah yang istimewa dan berbeda. Ukhuwah yang menjadikan jiwa-jiwa yang saling berjauhan terasa dekat di hati. Ukhuwah yang menggoreskan seulas senyum dikala hati kadang sedang gundah, dan ukhuwah yang membuat kita teringat akan sahabat dalam tiap doa kita walau mungkin tak pernah jumpa. Indahnya ukhuwah, membuat kita selau mengingat saudara kita yang menderita di belahan dunia lain di sana.
Dan engkau ukhti, seperti para sahabatku, Guardian Angel-ku , ukhti-pun menduduki tahta istimewa dalam hati. Ukhti yang mengajarkan padaku, apa itu indahnya PERJUANGAN. Ukhti yang membuat saya tersenyum dan mencoba untuk tetap tegar. Ukhti masuk dalam hatiku dengan lembut dan perlahan, kemudian berkata,"Yaa ukhti, adakah saya boleh tinggal..?"
Tentu boleh ukhti, tentu ! Andai ukhti tahu, bahwasanya ukhti adalah guru bagi saya. Ukhti dikirim oleh Allah Azza wa Jalla untuk menegur saya dengan lembut, mengingatkan saya dengan penuh kasih sayang. Ukhti menguatkan langkah saya untuk tetap istiqomah di jalanNya.
Saya merasa kaya, dengan adanya banyak SAHABAT dalam kehidupan saya. Saya merasa senang karena dunia saya bak pelangi yang indah. Indah karena perbedaan dalam hati yang satu...
Karena jodoh kita masih ghaib, maka...tetaplah menjaga beningnya hati dan kesucian jasadmu. Ku harap Allah akan memegangmu erat, dan malaikat-malaikat menjagamu ketat, tak hanya membuatmu baik-baik saja tapi supaya kau mendapatkan yang TERBAIK dalam hidup.
Percayalah.., ATURAN dari AR-RAHIM ITU AKAN MEMBUAHKAN SUATU HAL YANG INDAH PADA WAKTUNYA....
Bahwa mungkin perlu bagi kita untuk merahasiakan nama orang yang kita cintai ketika kita tertarik padanya. Menjaga dalam keikhlasan hati, menjaga dalam kesucian khayalan, menjaga dalam ungkapan lisan, dan menjaga dalam ekspresi diri. Seperti fathimah dan 'Ali, saling mencintai dalam kerahasiaan yang paling rapat, kepasrahan paling kuat, dan ikhtiar paling suci yang menemukan jalannya...dengan karunia Allah! Jika kita berhusnuzhan padaNya...karena cinta harus dijaga kesehatannya dari setiap penyakit yang mencoba menungganginya. Penyakit yang datang dari syaithan, syahwat maupun syuhbat.
Dua remaja di singsingan fajar risalah, Fathimah Az Zahra dan Sayidina Ali mencontohkan bagaimana cinta hidup dengan sehat, tanpa penyakit yang menggangu kekhusu'an. Ia menjadi RAHASIA HATI, simpati, ketertarikan, kontrol diri, doa, dan harapan. Saking rahasianya, sampai syaithan pun tidak tahu. Subhanallah..Allahu Akbar..!
Masih ingatkan kisah tentang mereka???
Suatu hari, Fathimah berkata dengan lembut pada 'Ali, suaminya. "Tahukah engkau, sebelum menikah denganmu, ada seorang laki-laki yang aku sukai." maka berubahlah raut wajah 'Ali. Dia kemudian balik bertanya,"Apa kau menyesal menikah denganku?" demi mendengar itu, Fathimah tersenyum kemudian menjawab,"Tidak! karena laki-laki itu adalah engkau."
So sweet kan?
Begitupun, saat Muhammad bin 'Abdullah ditanya, maukah ia menikah dengan Khadijah, ia berkata segera,"Bagaimana caranya?". Perhatikanlah intonasi penuh antusiasme ini. Cinta telah tumbuh dan bersemi padanya. Persis seperti siratan makna sabdanya bertahun-tahun kemudian:"Tiada terlihat, bagi dua orang yang saling mencintai...yang seperti pernikahan."(HR. ibnu Majah).
Saat kemampuan menikah belum di tangan, biarlah cinta berekspresi menjadi kesholehan, perbaikan diri dari hari demi hari. Karena janji Ilahi telah terukir di pelataran wahyu: Kesholehan menjumpai kesholehan dan kebusukan menjumpai kebusukan.
Bagiamana dengan saling mencintai dengan berkomitmen tidak pacaran? Tetap saja ada yang tumbuh tidak sehat, tetapi paling tidak hal itu bisa diminimalkan sedikit mungkin. Apalagi jika tetap berada dalam satu lingkungan yang keterjangkauan komunikasinya tinggi. Kecuali beberapa yang sangat sedikit jumlahnya. Jebakan-jebakan syaithan terlalu rumit untuk kita pahami terlebih dahulu hingga kita punya solusi dan prevensi ( pencegahan ).
Sejak zaman Adam dan Hawa, hanya kata taqwa, termasuk taqwa dalam interaksi, yang bisa meredakan makar syaithan.
"Dan hendaklah mereka menjaga kesucian dirinya, orang-orang yang belum mampu menikah, hingga Allah mengayakan mereka dengan karuniaNya..."(An Nur 33).
Karena Jodoh Cinta Itu Masih Gaib..., Maka tak perlu engkau resah dan gundah saudaraku. Karena jodohmu pasti akan datang..Yakinlah. Tulang rusukmu tidak akan tertukar dan jodoh itu tidak pernah kehabisan stok. Dunia ini digelar begini lebar dari ujung barat hingga ujung timur. Satu saat pasti akan kau temui. Yang perlu kau lakukan saat ini adalah penuhilah waktumu yg tersisa ini untuk terus memperbaiki diri, menjaga kesucian jasad lahir dan batin, serta bertaaruf kepadaNya. Ingat..jodohmu berbanding lurus dengan kualitas dirimu !
Bahkan, tak perlu pula engkau berkata,"Dinda, tunggu aku 3 tahun lagi..!"
Apalah perlunya menjanji yang tak pasti. Tak diminta pun, bidadari pasti menanti. Dan, lelaki langit akan datang dengan cahaya...
Barakallahufikum..semoga bermanfaat
wassalamualaikum
---------------------
Diposting oleh Rindu Setiyo Rini di 19.36 0 komentar
Label: Sebuah Penantian
Kamis, 11 Agustus 2011
♥ƸӜƷ ♥Duhai Pemilik Tulang Rusukku - Aku Menunggumu♥ƸӜƷ ♥ (¯`*•(¯`*•(¯`(¯`*•(¯`*•.¸_..ƸӜƷ.._¸.•*´¯).•*´¯).•*´¯)¸.•*´¯)
Diposting oleh Rindu Setiyo Rini di 03.59 1 komentar
Label: Sahabat
Rabu, 10 Agustus 2011
_ Ternyata, Tak SeSholehah Yang Kukira _-
Bismillaahirrahmaanirrahii m
Assalamualaikum warhmatullahi wabarakatuh
=========================
" Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. "
(Q.S, Al-A’raaf :26)
-------------------------- -------------------------- -------------------------- -------------
" Pagi yang istimewa ", batinku tadi pagi sembari mengeluarkan motor dari garasi, aku baru saja menyadari ada yang berbeda di pagi ini. Nuansa alam yang kusuka : mendung sedikit panas. Suasana yg punya nuansa tersendiri bagiku, nuansa romantis.
Setiba dikampus, aku menjalani kehidupan kampus dengan ceria. Mengajar dan kuliah kali ini cukup menyenangkan. Hmm, menjadi wanita populer memang menyenangkan. disapa banyak kalangan, diperhatian banyak orang, dan yang pasti ini menjadi peluang agar bisa memberi lebih banyak manfaat bagi orang..
Sore menjelang petang. ” Saatnya pulang”, pikirku. Aku melangkah menuju lapangan parkir yang terletak di sudut kampus. Masih tersisa 5 motor, motorku salah satunya. Hmm, cukup sepi ternyata. Namun tiba-tiba, aku mengernyitkan dahi dan tanganku tertahan. Ada amplop cantik berwarna biru muda terselip di keranjang kecil motorku. Awalnya tanganku ragu untuk mengambilnya, sampai akhirnya kuyakini amplop itu tak lain adalah untukku, walau identitas pengirim tak terbaca oleh mata jeliku.
Kucoba merobek tepi amplop itu, hingga kutemukan secarik kertas berwarna putih dengan tulisan besar.
Deg!
Seketika mataku terbelalak, bibirku tak bergeming, tanganku berkeringat dingin, dan ... ” Yaa Allah!” aku berteriak.
” Ternyata, tak sesholehah yang kukira..!”.
Lututku lemas, dan tubuhku jatuh terduduk.. Aku.. aku menangis seketika itu juga membaca sepucuk surat yang hanya bertuliskan 1 kalimat itu. Tulisan tangan berwarna merah yang dibuat dengan ukuran ekstra besar.
Sepanjang perjalanan pulang dengan mengendarai motor, hampir sering aku melamun. Klakson motor dan mobil menegurku berkali-kali. Puffh, di otakku hanya ada kejadian itu. Hanya itu. Hanya itu. Sampai akhirnya setibaku dirumah, wudhu menjadi pelarianku. Adzan magrib yang bersahut-sahutan itu makin membuatku ingin bergegas. Bergegas takbir, sujud dan salam. Sudah cukup, hatiku tak kuat lagi menahan teguran itu..tangisanku meledak tak tertahankan.Aku hanya wanita yang dititipkan beberapa keindahan oleh-Nya. Pintar, kaya, cantik dan sholehah. Setidaknya itu menurut banyak orang dikampusku. Begitu kebanyakan penilaian orang padaku. Namun, sejak kejadian sore itu, hatiku terhenyak, seakan aku disadarkan akan suatu hal yang sering terlupakan.
Kupikir aku termasuk muslimah yg cukup berilmu. Tapi ternyata, kajian-kajian keIslaman yg sering aku ikuti belum bisa teraplikasikan dlm hidupku.
Ya, kupikir aku sholehah. Tapi ternyata, aku tak sesholehah yang kukira...
Assalamualaikum warhmatullahi wabarakatuh
=========================
" Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. "
(Q.S, Al-A’raaf :26)
--------------------------
" Pagi yang istimewa ", batinku tadi pagi sembari mengeluarkan motor dari garasi, aku baru saja menyadari ada yang berbeda di pagi ini. Nuansa alam yang kusuka : mendung sedikit panas. Suasana yg punya nuansa tersendiri bagiku, nuansa romantis.
Setiba dikampus, aku menjalani kehidupan kampus dengan ceria. Mengajar dan kuliah kali ini cukup menyenangkan. Hmm, menjadi wanita populer memang menyenangkan. disapa banyak kalangan, diperhatian banyak orang, dan yang pasti ini menjadi peluang agar bisa memberi lebih banyak manfaat bagi orang..
Sore menjelang petang. ” Saatnya pulang”, pikirku. Aku melangkah menuju lapangan parkir yang terletak di sudut kampus. Masih tersisa 5 motor, motorku salah satunya. Hmm, cukup sepi ternyata. Namun tiba-tiba, aku mengernyitkan dahi dan tanganku tertahan. Ada amplop cantik berwarna biru muda terselip di keranjang kecil motorku. Awalnya tanganku ragu untuk mengambilnya, sampai akhirnya kuyakini amplop itu tak lain adalah untukku, walau identitas pengirim tak terbaca oleh mata jeliku.
Kucoba merobek tepi amplop itu, hingga kutemukan secarik kertas berwarna putih dengan tulisan besar.
Deg!
Seketika mataku terbelalak, bibirku tak bergeming, tanganku berkeringat dingin, dan ... ” Yaa Allah!” aku berteriak.
” Ternyata, tak sesholehah yang kukira..!”.
Lututku lemas, dan tubuhku jatuh terduduk.. Aku.. aku menangis seketika itu juga membaca sepucuk surat yang hanya bertuliskan 1 kalimat itu. Tulisan tangan berwarna merah yang dibuat dengan ukuran ekstra besar.
Sepanjang perjalanan pulang dengan mengendarai motor, hampir sering aku melamun. Klakson motor dan mobil menegurku berkali-kali. Puffh, di otakku hanya ada kejadian itu. Hanya itu. Hanya itu. Sampai akhirnya setibaku dirumah, wudhu menjadi pelarianku. Adzan magrib yang bersahut-sahutan itu makin membuatku ingin bergegas. Bergegas takbir, sujud dan salam. Sudah cukup, hatiku tak kuat lagi menahan teguran itu..tangisanku meledak tak tertahankan.Aku hanya wanita yang dititipkan beberapa keindahan oleh-Nya. Pintar, kaya, cantik dan sholehah. Setidaknya itu menurut banyak orang dikampusku. Begitu kebanyakan penilaian orang padaku. Namun, sejak kejadian sore itu, hatiku terhenyak, seakan aku disadarkan akan suatu hal yang sering terlupakan.
Kupikir aku termasuk muslimah yg cukup berilmu. Tapi ternyata, kajian-kajian keIslaman yg sering aku ikuti belum bisa teraplikasikan dlm hidupku.
Ya, kupikir aku sholehah. Tapi ternyata, aku tak sesholehah yang kukira...
Kupikir aku termasuk muslimah yang dicintai banyak orang. Tapi ternyata, tak sedikit yang sakit hati hanya karena lisanku. Apa karena aku masih kekanak-kanakan, sehingga tak cukup dewasa menanggapi omongan orang?
Ya, kupikir aku sholehah, tapi ternyata, aku tak sesholehah yang kukira...
Ya, kupikir aku sholehah, tapi ternyata, aku tak sesholehah yang kukira...
Kupikir aku termasuk muslimah yang teguh dalam pendirian. Tapi ternyata, aku sempat terpikir untuk melepas jilbab yang telah lama kupakai, entah mengapa. Kini aku bebas berikhtilat dengan lawan jenis, berfoto bersama mereka, mengupload-nya di facebook. Mengumbar foto-fotoku di album foto di facebook, di Blog yang aku kelola, dan masih banyak lagi. Mungkin aku terlihat cantik dihadapan orang lain. Tapi entah, apakah aku terlihat cantik dihadapan penciptaku?
Ya, kupikir aku sholehah. Tapi ternyata, aku tak sesholehah yang kukira...
Kupikir aku termasuk muslimah yang mampu menjaga hijab. Tapi ternyata, aku masih saja belum bisa menjaga hati terhadap lawan jenis, apalagi kalau ada ikhwan yg tampan atau aktivis kampus, sampai kadang mata dan hati ini terlarut oleh perasaan, sehingga muncul virus-virus perusak hati, seakan terlupa oleh ayat Allah: ”Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (Surah Al-Israa’ : 32).
Ya, mendekati zina! Aku.. aku mengakui itu adalah kebenaran. Tapi kini aku merasa aku menjadi wanita yang lemah tak berdaya, karena aku menyerah saat tahu bahwa aku terlanjur terpenjara oleh perasaan cinta yang tak halal.
Ya, kupikir aku sholehah. Tapi ternyata, aku tak sesholehah yang kukira...
Kupikir aku termasuk muslimah yang mampu menjaga niatan dalam hati. Tapi ternyata, aku bangga menjadi wanita populer yang sering menampakkan diri di depan umum. Aku memang bukan sedang mengikuti ajang puteri indonesia yang intinya pamer kecantikan dan kepintaran... tapi, hatiku gampang terkotori untuk bangga mendapatkan pujian. Hatiku mudah terprovokasi untuk riya’..
Ya, kupikir aku sholehah. Tapi ternyata, aku tak sesholehah yang kukira...
Kupikir aku termasuk muslimah yang istiqomah mengamalkan ilmu agama. Tapi ternyata, aku kadang masih mau berduaan dengan lelaki yang bukan mahram. Aku menyadari, ada muslimah lain yang bisa kuajak menamaniku bertemu lelaki itu, tapi entahlah.. aku segan memintanya menemaniku. Hhmm segan? Tidak. Aku hanya ingin sedikit menikmati rasanya berdua dengan seorang lelaki walau dalam tempo yang tidak lama.
Ya, kupikir aku sholehah. Tapi ternyata, aku tak sesholehah yang kukira...
Kupikir aku termasuk muslimah yang lembut hati dan tutur katanya. Tapi ternyata, kadang ada saja orang yg sakit hati karena omonganku. Ya, kupikir aku sholehah. Tapi ternyata, aku tak sesholehah yang kukira...
Kupikir, aku termasuk muslimah yang banyak berkontribusi untuk da’wah. Tapi ternyata, aku menjadi muslimah yang tidak jauh beda dengan orang-orang yang sukanya menghina dan mencela jam'aah lain yang berjuang di jalan dakwah.
Ya, kupikir aku sholehah. Tapi ternyata, aku tak sesholehah yang kukira...
Aku hampir saja sombong dalam menilai diriku sendiri. Sampai akhirnya, Allah menegurku dengan kuasa-Nya. Aku tertipu tak lain oleh diriku sendiri. Ya, kupikir aku sholehah. Tapi ternyata, aku tak sesholehah yang kukira...
Kupikir, aku termasuk muslimah yang qonaah dalam menerima takdir Allah, tentang pembagian rejeki dan bentuk wajah yang telah diberikan Allah untukku, tp aku masih suka tak bersyukur dengan mencela betapa sedikitnya penghasilanku dan betapa kurang cantiknya wajahku dibanding akhwat-akhwat yg lain.
Ya, kupikir aku sholehah. Tapi ternyata, aku tak sesholehah yang kukira...
Kupikir, aku tak pernah melukai perasaan sahabat-sahabatku. Tapi betapa mereka sering tersakiti hanya karena sebuah prasangka buruk dariku terhadap mereka yang belum tentu benar. Betapa seringnya aku enggan untuk meminta maaf lebih dulu kepada mereka mengingat aku merasa lebih baik dari mereka. Betapa sombongnya diri ini.
Ya, kupikir aku sholehah. Tapi ternyata, aku tak sesholehah yang kukira...
Sekarang aku mengetahui, predikat Sholehah hanya Allah-lah yang menilai. Bukan dari manusia. Kalau dibilang cantik, pintar, kaya, memang iya pernyataan mereka itu tidak ada yg salah. Tapi kalau sholehah..?? Tidak ada satu orangpun yg berhak memberi penilaian bahwa aku sudah sholehah, kecuali Allah Yang Maha Mulia.
Rabbul Izzati..ampuni hamba yg telah dzalim ini.
(sedang mengaca pada cermin.....melihat sesosok wanita dalam raga ini.....sudah sholehahkah diriku..??)
“Dunia Adalah Perhiasan dan Sebaik-baik Perhiasan Adalah Wanita Sholehah” [Al-Hadist]
Wallau’alam bishowab
=====
Sebuah renungan untukku, untukmu, untuk kita semua.
Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati yang terkunci
Barakallahufiikum.semoga bermanfaat
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
-------------------------- ------
=== ✩ ❤ ✩ ✿ ✩ ❤ ✩ ✿ ✩ ❤ ✩ ===
Dipersilahkan bagi yang ingin share or copas, semuanya milik bersama
✿ Prinsip ABC ✿
✩ A mbil yang baik
✩ B uang yang buruk
✩ C iptakan yang baru
Keep Istiqomah wa HAMASAH
^_senyum_^
Ya, kupikir aku sholehah. Tapi ternyata, aku tak sesholehah yang kukira...
Kupikir aku termasuk muslimah yang mampu menjaga hijab. Tapi ternyata, aku masih saja belum bisa menjaga hati terhadap lawan jenis, apalagi kalau ada ikhwan yg tampan atau aktivis kampus, sampai kadang mata dan hati ini terlarut oleh perasaan, sehingga muncul virus-virus perusak hati, seakan terlupa oleh ayat Allah: ”Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (Surah Al-Israa’ : 32).
Ya, mendekati zina! Aku.. aku mengakui itu adalah kebenaran. Tapi kini aku merasa aku menjadi wanita yang lemah tak berdaya, karena aku menyerah saat tahu bahwa aku terlanjur terpenjara oleh perasaan cinta yang tak halal.
Ya, kupikir aku sholehah. Tapi ternyata, aku tak sesholehah yang kukira...
Kupikir aku termasuk muslimah yang mampu menjaga niatan dalam hati. Tapi ternyata, aku bangga menjadi wanita populer yang sering menampakkan diri di depan umum. Aku memang bukan sedang mengikuti ajang puteri indonesia yang intinya pamer kecantikan dan kepintaran... tapi, hatiku gampang terkotori untuk bangga mendapatkan pujian. Hatiku mudah terprovokasi untuk riya’..
Ya, kupikir aku sholehah. Tapi ternyata, aku tak sesholehah yang kukira...
Kupikir aku termasuk muslimah yang istiqomah mengamalkan ilmu agama. Tapi ternyata, aku kadang masih mau berduaan dengan lelaki yang bukan mahram. Aku menyadari, ada muslimah lain yang bisa kuajak menamaniku bertemu lelaki itu, tapi entahlah.. aku segan memintanya menemaniku. Hhmm segan? Tidak. Aku hanya ingin sedikit menikmati rasanya berdua dengan seorang lelaki walau dalam tempo yang tidak lama.
Ya, kupikir aku sholehah. Tapi ternyata, aku tak sesholehah yang kukira...
Kupikir aku termasuk muslimah yang lembut hati dan tutur katanya. Tapi ternyata, kadang ada saja orang yg sakit hati karena omonganku. Ya, kupikir aku sholehah. Tapi ternyata, aku tak sesholehah yang kukira...
Kupikir, aku termasuk muslimah yang banyak berkontribusi untuk da’wah. Tapi ternyata, aku menjadi muslimah yang tidak jauh beda dengan orang-orang yang sukanya menghina dan mencela jam'aah lain yang berjuang di jalan dakwah.
Ya, kupikir aku sholehah. Tapi ternyata, aku tak sesholehah yang kukira...
Aku hampir saja sombong dalam menilai diriku sendiri. Sampai akhirnya, Allah menegurku dengan kuasa-Nya. Aku tertipu tak lain oleh diriku sendiri. Ya, kupikir aku sholehah. Tapi ternyata, aku tak sesholehah yang kukira...
Kupikir, aku termasuk muslimah yang qonaah dalam menerima takdir Allah, tentang pembagian rejeki dan bentuk wajah yang telah diberikan Allah untukku, tp aku masih suka tak bersyukur dengan mencela betapa sedikitnya penghasilanku dan betapa kurang cantiknya wajahku dibanding akhwat-akhwat yg lain.
Ya, kupikir aku sholehah. Tapi ternyata, aku tak sesholehah yang kukira...
Kupikir, aku tak pernah melukai perasaan sahabat-sahabatku. Tapi betapa mereka sering tersakiti hanya karena sebuah prasangka buruk dariku terhadap mereka yang belum tentu benar. Betapa seringnya aku enggan untuk meminta maaf lebih dulu kepada mereka mengingat aku merasa lebih baik dari mereka. Betapa sombongnya diri ini.
Ya, kupikir aku sholehah. Tapi ternyata, aku tak sesholehah yang kukira...
Sekarang aku mengetahui, predikat Sholehah hanya Allah-lah yang menilai. Bukan dari manusia. Kalau dibilang cantik, pintar, kaya, memang iya pernyataan mereka itu tidak ada yg salah. Tapi kalau sholehah..?? Tidak ada satu orangpun yg berhak memberi penilaian bahwa aku sudah sholehah, kecuali Allah Yang Maha Mulia.
Rabbul Izzati..ampuni hamba yg telah dzalim ini.
(sedang mengaca pada cermin.....melihat sesosok wanita dalam raga ini.....sudah sholehahkah diriku..??)
“Dunia Adalah Perhiasan dan Sebaik-baik Perhiasan Adalah Wanita Sholehah” [Al-Hadist]
Wallau’alam bishowab
=====
Sebuah renungan untukku, untukmu, untuk kita semua.
Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati yang terkunci
Barakallahufiikum.semoga bermanfaat
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
--------------------------
=== ✩ ❤ ✩ ✿ ✩ ❤ ✩ ✿ ✩ ❤ ✩ ===
Dipersilahkan bagi yang ingin share or copas, semuanya milik bersama
✿ Prinsip ABC ✿
✩ A mbil yang baik
✩ B uang yang buruk
✩ C iptakan yang baru
Keep Istiqomah wa HAMASAH
^_senyum_^
Diposting oleh Rindu Setiyo Rini di 21.50 0 komentar
Label: Inspiratif
Langganan:
Postingan (Atom)